Rasanya menjadi pasangan seorang Abdi negara? Inilah faktanya!

Hai, Kenalin aku sekar..✋πŸ˜„


Di blog ini aku akan cerita relationshipku bersama pasanganku. 
Ia berprofesi sebagai anggota Angkatan Laut Republik Indonesia. 

Hubungan kami sudah berjalan sekitar 5 tahun, hampir 6 tahun di akhir tahun 2022 ini. (Minta doanya yah, semoga lancar hingga hari H pernikahan kami sampe kakek nenek hehe.. aamiinπŸ˜‡)


Bagaimana Rasanya menjadi pasangan seorang abdi negara? rasanya nano nano ya kalo orang bilang hiks πŸ˜– 


1. Bangga 

Ada rasa bangga, sedih, menjadi satu. Rasa bangga  melihat prestasi yang telah ia torehkan untuk Korps dan Matra yang ia bawa. Melihat kebahagiaan pasangan siapa sih yang ga ikut seneng juga.

2. Sedih dan Cemas

Rasa sedih 60% yang lebih mendominasi pada hubungan kami.
Karena hubungan ini berjalan secara Long distance relationship (LDR).
Sebenernya sama saja, yang membedakan tuh cuman profesi mereka aja. 

Balik ke poin sedih yang 60% tadi tuh. Jadi kalo LDR tuh gaenaknya jauh dari pasangan. Gabisa boncengan kesana kemari setiap saat dan video call adalah ritual penting untuk menebus rasa rindu.


Yang paling perih adalah rasa cemas. Ketika tau resiko kerja dari pasangan kita aja sih. 
(Tau sendiri lah kalian..)

Bukan hanya modal sabar , tapi kita musti tabah. Tabah menerima takdir pasangan abdi negara harus jadi istri keduanya setelah istri pertamanya adalah Senapan laras panjangnya. 

Lalu apakah menikah solusi? belum tentu. Melihat kenyataan nya tidak seindah kehidupan pernikahan jika bersama orang sipil. Waktu bersama keluarga sudah pasti jelas. jika pasangan adalah seorang abdi negara, mereka harus siap jika sewaktu waktu ada panggilan dari atasan. 

hal itu juga dialami kakak sepupuku yang menjadi Persit Kartika Chandra Kirana (Persit KCK). Statusnya saat ini istri dari perwira angkatan darat di Kota Malang.

Hampir genap 1 bulan, suaminya harus berangkat Satgas operasi di Maluku. 
ia harus bersabar selama 8 bulan kurang lebih (lupa deh kapan persisnya). 

Selama itu ia harus menunggu suaminya pulang. 

Bayangkan, itulah realitanya. kita harus ikhlas melepas suami, pasangan kita dengan ikhlas  untuk melanjutkan pekerjaan nya.
Tanpa sinyal, bisa saja sehari beri kabar 1x  bahkan tak sempat beri kabar jika sinyal sulit disana. 

Sungguh menyakitkan ketika berpisah satu sama lain untuk beberapa bulan kedepan.

sedangkan mereka juga telah bersumpah selalu siap pada negara ini untuk NKRI.   


Eh kamu udah sampai di paragraf akhir, By the way kamu lagi berada di nasib yang sama ya... (Uh sini sekar peluk, its okay.. kok) atau kamu lagi PDKT sama mereka ya ! xixixii 
semangat ya, kamu gak sendirian πŸ˜ŠπŸ’–πŸ’ͺ

Komentar